
STIE CKU NEWS – Menguasai ekonomi akuntansi, belum tentu juga menguasai ilmu perpajakan. Belajar perpajakan merupakan satu ilmu yang cukup rumit.
Aturan terkait perpajakan dari pemerintah yang selalu berubah membuat ilmu ini harus dipelajari terus dengan pembaruan.
Terkadang, mahasiswa jurusan ekonomi hanya sekedar lulus dan mendapatkan nilai. Padahal, jika memiliki ilmu tambahan terkait perpajakan, dia bisa memiliki nilai plus di mata perusahaan.
“Aturan tentang perpajakan kan baru terus ya, jadi harus belajar khusus terkait perpajakan. Ada pelatihan Brevet Pajak A dan B yang bisa diikuti mahasiswa.
Ini sebagai pengetahuan teknis untuk mahasiswa memahami perhitungan dan pelaporan pajak. Juga sebagai portopolio melamar pekerjaan,” kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Cendekia Karya Utama Semarang, Dirgo Wahyono
Karena persoalan perpajakan terus dilakukan pembaruan oleh pemerintah, diharapkan mahasiswa yang rata-rata dari kalangan milenial bisa memanfaatkan teknologi untuk memahami perpajakan.
Setelah itu, lanjutnya, sertifikat sebagai konsultan pajak setelah mengikuti pembelajaran dan ujian untuk menjadi konsultan.
Jika pembukuan termasuk perhitungan dan pelaporan pajak betul, tentunya lembaga atau perusahaan akan tertib dan mereka bisa bekerja secara lancar.
Sementara, konsultan pajak dari Tax Training Center Semarang, Sutikni mengatakan mengikuti pembelajaran Brevet Pajak rata-rata dilakukan selama sebulan. Meskipun sulit, ilmu tentang perpajakan ini bisa dipelajari asal ada kemauan dan serius.
“Sertifikat Brevet Pajak untuk mahasiswa bisa untuk pendamping ijazah. Perusahaan tentunya membutuhkan tenaga perpajakan. Saat mau menghitung pajak, ada karyawan ke Kantor Pajak, lalu di Kantor Pajak akan ditanya apakah memiliki sertifikat Brevet Pajak atau belum. Di Kantor Pajak aturannya seperti itu,” terangnya.
Dirgo mengatakan, kemampuan menghitung pajak dengan disertai sertifikat khusus kerap dibutuhkan untuk menjadi konsultan pajak di perusahaan tertentu.
Sedangkan untuk alumni, kemampuan menghitung pajak dibutuhkan untuk peningkatan karir dibidang keuangan.
“Sebetulnya, agar mahasiswa jurusan ekonomi yang ingin menjadi konsultan pajak, harus mengetahui dasar-dasarnya dulu. Misalnya mengikuti pendidikan tentang Brevet Pajak,” ucapnya.
Editor : Humas & IT